Entah benar atau tidak statement tersebut. Sebelum ini, perang cyber sebenarnya sudah sering terjadi. Contoh kecilnya Perang cyber Indonesia vs Malaysia kemarin. Dan berikut ini merupakan Perang Cyber Terbesar di Dunia :
1. Worm Stuxnet (2010)
Serangan
worm Stuxnet banyak dipandang oleh para pakar sebagai salah satu
serangan terbesar yang melibatkan kode program yang sangat kompleks.
Serangan worm ini memanfaatkan berbagai macam celah yang ada di sistem
operasi Windows yang belum banyak diketahui, dan mengincar sistem
industri yang mengendalikan berbagai perangkat mesin di instalasi
pembangkt listrik maupun di pabrik-pabrik.
Tak salah bila banyak yang curiga bahwa worm ini didalangi oleh pihak yang besar, bahkan disponsori oleh negara besar, dalalam hal ini adalah negara barat. Iran menjadi negara yang paling banyak tertular oleh worm ini, dan banyak yang curiga, pihak barat sengaja ingin melumpuhkan pembangkit nuklir Bushehr dengan worm ini.
Tak salah bila banyak yang curiga bahwa worm ini didalangi oleh pihak yang besar, bahkan disponsori oleh negara besar, dalalam hal ini adalah negara barat. Iran menjadi negara yang paling banyak tertular oleh worm ini, dan banyak yang curiga, pihak barat sengaja ingin melumpuhkan pembangkit nuklir Bushehr dengan worm ini.
2. Operasi Aurora (2009)
Pada
2009, sekitar 30 perusahaan besar termasuk Google dan Adobe Systems,
dikabarkan benajdi korban serangan cyber yang sangat rumit. Para hacker
berhasil mencuri properti intelektual dari perusahaan-perusahaan tadi
dengan memanfaatkan celah keamanan pada browser Internet Explorer.
Vice President of Threat Research McAfee, Dmitri Alperovitch mengatakan bahwa ia menemukan kata 'Aurora' pada direktori file di komputer penyerang, saat melakukan pelacakan dari komputer yang telah terinfeksi. Dipercaya, hacker menamakan Aurora sebagai nama operasi ini.
Tak cuma orang-orang yang bekerja pada perusahaan multinasional yang harus berhati-hati dengan upaya intrusi ini, namun beberapa tokoh oposisi China juga diincar. Dari dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks, serangan ini diinstruksikan oleh seorang petinggi di pemerintahan China.
Vice President of Threat Research McAfee, Dmitri Alperovitch mengatakan bahwa ia menemukan kata 'Aurora' pada direktori file di komputer penyerang, saat melakukan pelacakan dari komputer yang telah terinfeksi. Dipercaya, hacker menamakan Aurora sebagai nama operasi ini.
Tak cuma orang-orang yang bekerja pada perusahaan multinasional yang harus berhati-hati dengan upaya intrusi ini, namun beberapa tokoh oposisi China juga diincar. Dari dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks, serangan ini diinstruksikan oleh seorang petinggi di pemerintahan China.
3. Sentral Komando AS (2008)
Pencurian
data informasi pribadi di komputer/notebookPada 2008 Departemen
Pertahanan AS, mendapat serangan. Sumbernya: sebuah USB flash drive yang
tidak berwenang yang diselipkan ke salah satu laptop di sebuah markas
militer AS di Timur Tengah. Flash disk tersebut mengandung kode
berbahaya yang dikembangkan oleh intelijen asing dan menyebar melalui
sistem komputer Departemen Pertahanan AS dan menyebabkan data dikirim ke
server asing.
Serangan militer lainnya yang dilakukan melalui media portabel adalah peristiwa penyalinan 250 ribu data memo diplomatik AS dan video serangan heli Apache pasukan AS terhadap sekelompok sipil oleh Prajurit Satu Bradley Manning ke dalam CD Lady Gaga dari salah satu markas militer AS di Irak.
Serangan militer lainnya yang dilakukan melalui media portabel adalah peristiwa penyalinan 250 ribu data memo diplomatik AS dan video serangan heli Apache pasukan AS terhadap sekelompok sipil oleh Prajurit Satu Bradley Manning ke dalam CD Lady Gaga dari salah satu markas militer AS di Irak.
4. Rusia vs Georgia (2008)
Pada
2008 Rusia dan Georgia terlibat konflik di Ossetia Selatan. Serangan
cyber melumpuhkan beberapa situs pemerintah Georgia dan situs-situs
media lokal, setelah Georgia menyerang Ossetia Selatan. Ini merupakan
serangan yang mirip dengan serangan ke Estonia pada 2007.
Serangan terhadap Georgia juga dilakukan menggunakan metoda Distributed Denial of Service. Siapapun dalang serangan ini sepertinya telah mengembangkan botnet, di mana masyarakat bisa mengunduhnya untuk membantu serangan terhadap situs-situs Georgia.
Serangan terhadap Georgia juga dilakukan menggunakan metoda Distributed Denial of Service. Siapapun dalang serangan ini sepertinya telah mengembangkan botnet, di mana masyarakat bisa mengunduhnya untuk membantu serangan terhadap situs-situs Georgia.
5. Estonia (2007)
Estonia
menghadapi gelombang serangan cyber yang melanda segenap infrastruktur
internet negara itu, mulai dari situs-situs pemerintahan, perbankan,
hingga situs-situs surat kabar lokalnya. Serangan ini terjadi bersamaan
dengan perseteruan antara Estonia dan Rusia terkait dengan rencana
pemindahan makam Tallinn oleh pemerintahan Estonia. Para analis media
menyebut konflik ini sebagai perang cyber pertama. Namun, pihak Rusia
sendiri membantah bahwa serangan-serangan terhadap Estonia dilancarkan
oleh pemerintah Rusia.
0 comments:
Post a Comment